Report Section
Asesmen Mettl UntukTenaga Sales B2B Potensial-Berpengalaman(B2B Sales-Experienced)-Bahasa
Detail Peserta Tes
S
Sample
Alamat Email: sample@mettl.com
Bagaimana Menafsirkan Laporan?
Gaya Respons
Gaya Respons Asli
Penjelasan Gaya Respons:
Asli
Tidak ada masalah atau tanda bahaya yang terlihat dari gaya kandidat menjawab soal.
Keinginan Sosial
Jika lebih dari 75% jawaban menunjukkan adanya upaya untuk memberikan hasil positif palsu atau terlihat ingin mengikuti 'kepatutan sosial'.
Jawaban Ekstrem
Jika lebih dari 75% jawaban pertanyaan menandakan bahwa seseorang secara konsisten setuju dengan pernyataan di sisi atas atau sisi bawah.
Tendensi Netral
Jika jawaban tengah (netral) dipilih lebih dari 30%.
Jawaban Asal
Jika lebih dari 95% jawaban yang dipilih arahnya sama (misalnya, jika kandidat memilih 'paling mirip dengan saya' atau 'mirip dengan saya' dari pernyataan sisi kanan atau kiri saja)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Rekomendasi berdasarkan Pengetahuan Sales
Tidak Direkomendasikan
Kekuatan
Tidak Ada
Bidang Pengembangan
Pra Qualifikasi
Rendah
Presentasi
Rendah
Manajemen Kesan
Rendah
Rekomendasi berdasarkan Kepribadian Sales
Direkomendasikan dengan Catatan
Kekuatan
Tidak Ada
Bidang Pengembangan
Orientasi Pada Layanan Pelanggan
Perlu belajar memperhatikan dan belajar menjadi responsif pada pelanggan dan juga kebutuhan mereka.
Orientasi Pada Pencapaian
Perlu belajar untuk mengambil tanggung jawab penuh atas tindakan dan interaksi,, situasi keadaan dan keputusan. Perlu menyusun standar yang tinggi.
Orientasi Pada Hasil
Perlu memperbaiki pendekatan penjualan dengan cara menetapkn berbagai tujuan untuk diri sendiri dan bekerja keras dalam rangka mencapai berbagai tujuaan tersebut.
PENGETAHUAN SALES:
Nilai yang ditampilkan di diagram di atas skor sten
1. PENGETAHUAN SALES:
Pra Qualifikasi: Rendah
Cenderung tidak proaktif dalam mencari informasi mengenai adanya kemungkinan penjualan baru. Cenderung tidak dapat mengevaluasi potensi prospek atau mendekatinya.
Manajemen Kesan: Rendah
Cenderung tidak terampil dalam mengenali pentingnya kesan pertama. Cenderung tidak bisa mengembangkan rasa saling menghormati atau hubungan dengan klien. Cenderung tidak bisa menunjukkan sikap ketulusan.
Presentasi: Rendah
Cenderung tidak memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan klien. Cenderung tidak percaya diri saat menjelaskan fitur produk/layanan kepada klien, sesuai dengan harapan mereka.
Mengatasi Keberatan: Sedang
Agaknya cenderung sabar dan tenang ketika menjawab keberatan dan pertanyaan klien. Terkadang gigih dan optimis saat menghadapi penolakan dari klien.
Mempengaruhi dan Menyakinkan: Sedang
Agaknya memiliki kemampuan untuk menjadi negosiator yang baik. Cenderung terkadang persuasif saat berinteraksi dengan klien. Terkadang dapat meyakinkan klien tentang manfaat produk/layanan yang dimiliki.
Kesepakatan Transaksi: Rendah
Cenderung tidak terampil dalam menganalisis situasi secara akurat dan menilai kapan harus berusaha untuk menutup penjualan. Cenderung tidak akan berhasil memimpin proses penjualan pada kesimpulan yang saling menguntungkan.
KEPRIBADIAN SALES
Pengaturan Diri :
Nilai yang ditampilkan di diagram di atas skor sten
2. Pengaturan Diri :
Pengendalian Diri: Rendah
Cenderung tidak begitu mampu memperhatikan emosi dan perasaan orang lain. Mungkin tidak begitu mampu menangani perasaan negatif yang muncul saat dihadapkan pada situasi sulit. Cenderung tidak tenang dan tidak siap, serta cenderung mudah menjadi frustrasi ketika dihadapkan pada tekanan.
Kepercayaan Diri: Rendah
Tidak mungkin menampilkan kepercayaan diri terhadap keahlian maupun kemampuan diri sendiri. Cenderung tidak tampil sebagai pribadi yang independen dan asertif. Cenderung tidak mengambil inisiatif dan tidak bersedia membimbing orang lain ketika mereka dihadapkan pada situasi yang menantang. Cenderung bukan merupakan pribadi yang terbuka dan tidak nyaman bekerja di situasi yang berisiko.
Toleransi Stres: Sedang
Cukup efektif saat berhadapan dengan situasi penuh tekanan dengan bersikap tenang dan tidak terpengaruh untuk menyerah. Menampilkan usaha yang cukup untuk memastikan bahwa tugas dapat terselesaikan tepat waktu dan efisien. Cukup mampu bersikap optimis dan tidak mudah menyerah saat dihadapkan pada ketidakberhasilan pada beberapa tugas. Cukup mampu mengatasi tekanan di lingkup pekerjaan namun terkadang masih cenderung bersikap pasif saat menghadapi tekanan tersebut.
Orientasi Pada Pencapaian: Rendah
Tidak mungkin nyaman untuk menangani tugas yang berisiko. Tidak menunjukkan motivasi internal dari dalam diri untuk mendorongnya dalam pencapaian hasil yang optimal. Cenderung tidak menyusun standar yang tinggiuntuk diri sendiri maupun tim. Cenderung senang bekerja di area nyaman (comfort zone). Cenderung bergantung pada orang lain dalam hal penentuan tenggat waktu penyelesaian tugas dan tidak menetapkan standar pribadi.
Ketangkasan Belajar: Sedang
Cukup mampu belajar dari pengalaman, baik pengalaman yang terkait kesuksesan maupun kegagalan pribadi dan orang lain, untuk kemudian digunakan sebagai pembelajaran di masa datang. Cukup bersedia untuk terbuka pada pengalaman yang menantang dan juga kesempatan berkembang. Cukup mampu untuk menerapkan konsep, strategi, perilaku, maupun pengetahuan yang baru dalam rangka mengatasi masalah yang kompleks. Tidak begitu terpaku pada pendekatan konvensional.
KEPRIBADIAN SALES
Menangani Proses Sales:
Nilai yang ditampilkan di diagram di atas skor sten
3. Menangani Proses Sales:
Orientasi Pada Hasil: Rendah
Kurang menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam lingkup pekerjaan. Kurang aktif memastikan bahwa hasil yang diharapkan dapat tercapai, dan cenderung kurang mempertimbangkan kualitas dari hasil kerja pribadi. Kurang fokus pada upaya mencapai hasil kerja yang terbaik, tanpa adanya kesalahan. Cenderung kurang menunjukkan kemampuan yang efektif dalam mengelola sumber daya yang tersedia dan kurang mengupayakan unit mencapai efisiensi yang optimal. Kurang fokus untuk menetapkan sasaran yang menantang untuk diri sendiri maupun tim.
Perencanaan dan Pelaksanaan Proses: Rendah
Kurang efektif dalam mengidentifikasi masalah dan mengalami kendala dalam melihat masalah dari perspektif yang luas. Menemui kesulitan dalam proses perencanaan dan penyusunan strategi. Kurang menunjukkan rasa kepemilikan pada proses awal pengerjaan tugas sampai dengan tujuan tercapai. Kurang menyediakan dukungan yang memadai dalam rangka membantu tim untuk mengatasi hambatan yang terjadi, dan kurang berupaya agar tim memiliki antusiasme dan semangat yang sama. Kurang intensif dalam delegasi, dan kurang memberikan arahan serta sumber daya yang memadai bagi tim untuk dapat mengeksekusi rencana dengan baik. Kurang intensif dalam monitoring yang kontinu terhadap kemajuan tim terkait pencapaian sasaran.
Mengambil Inisiatif: Sedang
Cukup terbuka terhadap pengalaman dan peluang baru, dan cukup mampu menunjukkan inisiatif baru di lingkup pekerjaan. Cukup fleksibel dan menunjukkan motivasi internal yang kuat dari dalam diri melalui berbagai usulan tentang ide-ide baru. Cukup mampu menampilkan pandangan pribadi dan cukup mampu mempengaruhi ataupun mengarahkan orang lain ketika dibutuhkan.
Penggalian Informasi: Sedang
Menampilkan kemampuan yang memadai dalam mengumpulkan dan mengorganisasikan data, fakta, dan informasi secara metodik dan efisien, yang dibutuhkan dalam rangka menyelesaikan masalah di lingkup pekerjaan serta dalam membuat keputusan yang efektif. Mampu mencari peluang dan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan juga cukup berupaya menggali ide-ide baru.
Ketekunan: Rendah
Kurang menunjukkan keinginan kuat dalam menyusun target personal yang tinggi dalam rangka mencapai hasil terbaik. Kurang dapat menyikapi situasi secara tenang dalam mengatasi masalah. Kurang fokus dalam mengerahkan seluruh usaha untuk mencapai target. Kurang menempatkan tanggung jawab personal dan rasa memiliki terhadap berbagai tantangan yang dihadapi di pekerjaan. Agak kesulitan menghadapi tugas yang terstruktur dan dalam implementasi rencana, begitu pula dalam menyelesaikan tugas yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai target bisnis. Kurang fleksibel dan kurang menampilkan upaya kuat untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan.
KEPRIBADIAN SALES
Membina Relasi Dengan Klien:
Nilai yang ditampilkan di diagram di atas skor sten
4. Membina Relasi Dengan Klien:
Empati: Sedang
Cukup mampu mengenali dan memahami perasaan maupun kebutuhan orang lain, dan cukup mampu memperhatikan kondisi emosi orang lain dengan baik. Cukup mampu menampilkan diri sebagai orang yang ramah, dan cukup mampu mempertimbangkan perasaan orang lain dalam pengambilan keputusan. Cukup mampu menentukan motivasi dan niat orang lain terhadap dirinya.
Berjejaring dengan Orang: Rendah
Tidak mungkin berupaya menampilkan diri sebagai pribadi yang hangat dan ramah, kurang menunjukkan ketertarikan dalam bersosialisasi dan membangun kontak serta relasi dalam rangka mendapatkan peluang. Cenderung kurang menampilkan kemampuan yang efektif dalam mengembangkan jaringan dan menggunakan hal tersebut guna pengembangan diri. Kurang percaya diri dan kurang mampu mengakomodasi kepentingan orang lain.
Memengaruhi Orang Lain: Rendah
Tidak mungkin mampu mempersuasi orang lain untuk mengambil tindakan tertentu. Kurang mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai faktor yang bisa jadi mempengaruhi orang lain untuk mengambil tindakan tertentu. Kurang efektif dalam mempengaruhi orang lain dan bukan merupakan negosiator ulung.
Orientasi Pada Layanan Pelanggan: Rendah
Kurang mampu merespon kebutuhan pelanggan dengan baik, maupun dalam menangani keluhan pelanggan. Kurang mampu mengidentifikasi calon pelanggan yang potensial, dan kurang mengedepankan kualitas layanan yang baik bagi para pelanggan. Kurang memahami dan memenuhi harapan pelanggan. Kurang mampu memodifikasi cara kerja serta kurang beradaptasi dengan kebutuhan maupun karakteristik pelanggan.
KEPRIBADIAN SALES
Ketajaman Berbinis:
Nilai yang ditampilkan di diagram di atas skor sten
5. Ketajaman Berbinis:
Kesadaran Pasar: Rendah
Kurang menyukai kegiatan intelektual dan kurang mencari informasi yang lebih banyak mengenai pengetahuan baru yang terkait dengan kebutuhan bisnis. Kurang menampilkan adanya ketertarikan untuk memahami proses bisnis dan lingkungan eksternal organisasi. Kurang termotivasi untuk mencapai hasil yang signifikan dan kurang proaktif. Kurang menunjukkan upaya yang kuat untuk memastikan bahwa permintaan pelanggan dapat terpenuhi melalui pemberian rekomendasi mengenai solusi mana yang paling tepat untuk kebutuhan mereka. Kurang menunjukkan kemampuan pengorganisasian tugas secara sistematis saat diharuskan untuk merencanakan sebuah proyek. Kurang menunjukkan adanya upaya untuk menganalisis kondisi market, kondisi ekonomi, dan nilai kompetitif perusahaan dibandingkan dengan kompetitor, serta kurang berupaya memahami dampak keseluruhan hal tersebut terhadap tujuan organisasi secara keseluruhan.
Penyelarasan Strategis: Rendah
Tidak mungkin berupaya mengembangkan jaringan dan jarang membangun aliansi bisnis. Kurang menampilkan upaya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal organisasi, untuk membangun relasi yang strategis dan mencapai tujuan bersama. Tidak mungkin Cukup mampu mengimplementasikan tujuan strategis dan tidak selalu menyelaraskan tujuan antar unit di organisasi. Tidak mungkin memastikan tujuan tim konsisten dan sejalan dengan rencana strategis unit maupun organisasi. Tidak mungkin menyelaraskan model business proses dan budaya kerja dengan tujuan utama bisnis dan nilai-nilai utama organisasi.
Membangun Merek: Sedang
Cukup mampu mengembangkan ekuitas merek, dan cukup mampu mengkomunikasikan produk maupun layanan kepada pelanggan, serta cukup mampu menyediakan dukungan yang efisien untuk para pelanggan. Cukup mampu mempertahankan brand positioning dan cukup mampu memenuhi ekspektasi pelanggan, serta cukup memahami kebutuhan dan nilai-nilai pelanggan.
KEPRIBADIAN SALES
Keterampilan Kepemimpinan:
Nilai yang ditampilkan di diagram di atas skor sten
6. Keterampilan Kepemimpinan:
Manajemen Tim: Rendah
Tidak mungkin efektif dalam mengelola tim. Kurang mampu memberikan panduan kepada tim, begitu pula dalam memonitor kemajuan tim dan dalam mengantisipasi kendala yang akan muncul, serta kurang efektif dalam melakukan perubahan yang memang diperlukan untuk memastikan tim dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kurang memahami perbedaan individual yang ada, dan kurang efektif dalam melakukan coaching dan mentoring dalam rangka mengembangkan anak buah. Kurang berupaya memotivasi dan mendorong anak buah untuk terus belajar. Kurang memperhatikan kondisi emosi orang lain dan juga dalam memahami dan mendengarkan masalah yang dialami anak buah. Kurang efektif dalam menyampaikan umpan balik yang sesuai untuk anak buah dan belum benar-benar memastikan apakah mereka bertindak selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Negosiasi dan Persuasi: Rendah
Kurang efektif dalam bernegosiasi dan mempengaruhi orang lain. Kurang efektif dalam memanfaatkan posisi seseorang dalam rangka negosiasi, serta kurang efektif dalam membantu orang lain memahami isu yang sedang terjadi. Kurang kreatif dan kurang berpikir diluar dari apa yang sudah ada, guna mengidentifikasi alternatif solusi yang sesuai dengan kebutuhan para stakeholder. Kurang berupaya mengembangkan strategi yang dapat mempersuasi orang lain, terutama dalam situasi yang sensitif maupun penuh tekanan.
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Konsultatif: Sedang
Cukup mungkin mampu berpikir inovatif out of the box untuk menelesaikan berbagai masalah. Seringkali cenderung menganalisis masalah secara efektif melalui curah pendapat dan kadangkala membuat keputusan yang tepat tanpa melewati tenggat waktu atau menyebabkan keterlambatan dalam pelayanan. Seringkali cenderung mengembangkan solusi kreatif dan efektif meskipun tidak ada informasi dan kerangka waktu yang singkat. Mungkin cukup kreatif dalam berpikir dan mengintegrasikan data secara logis untuk sampai pada solusi. Seringkali cenderung untuk memecahkan masalah dan kadang-kadang mengambil keputusan melalui konsultasi dengan anggota tim lainnya. Terkadang memprediksi hasil dari alternatif untuk memecahkan masalah dengan berkonsultasi dengan anggota tim. Seringkali cenderung untuk menangani hubungan antar masalah secara tepat.
Memimpin dengan Teladan: Rendah
Tidak mungkin berupaya untuk memimpin dengan contoh perilaku sesuai dengan standar perilaku yang diharapkan organisasi. Tidak mungkin bersikap profesional, mendukung sikap profesional orang lain dan mengatasi setiap pelanggaran Tidak mungkin melakukan apa yang dikatakan,walk the talk dan tidak mungkin menjadi teladan, jarang menunjukkan karakter pribadi yang mendukung budaya menang winning culture yang membantu tim untuk merasa lebih percaya diri dengan apa yang mereka kerjakan.
Pemikiran Logis: Rendah
Tidak mungkin menujukkan kemampuan untuk merancang, menganalisis dan mengevaluasi informasi maupun masalah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Cenderung mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan yang baik, cenderung kurang menggunakan informasi yang luas dan kurang menggunakan bukti-bukti yang relevan dalam proses pengambilan keputusan. Kurang mampu menganalisis maupun mengevaluasi bukti-bukti maupun masalah secara logis, dan mengalami kesulitan ketika diharuskan untuk menentukan solusi yang tepat. Kurang mampu membedakan satu masalah dengan masalah lainnya. Kurang mampu membuat opini dengan sudut pandang yang luas. Mungkin tidak sangat baik dalam merencanakan proses dan strategi.
Motivasi Utama Dalam Karir
1
Rasa Aman dan Stabilitas
Cenderung menilai bahwa sisi aman dari pekerjaan sangatlah penting, baik dari sisi sosial maupun finansial. Cenderung senang dengan pekerjaan yang bersifat permanen dan posisi yang memang dapat diandalakan.
Potensi Kelemahan
Bagaimana cara membuat orang tetap termotivasi?
Motivasi Utama Dalam Karir
2
Kompetisi dan Tantangan
Cenderung punya keinginan untuk membuktikan kemampuan diri untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan tugas. Cenderung termotivasi bekerja lebih keras saat diberikan kesempatan untuk berkompetisi dengan orang lain.