Tes Kemampuan Mental - Menilai kemampuan mental dan potensi kandidat

Kemampuan mental umum mengacu pada kemampuan kandidat untuk memahami informasi verbal, memahami dan memproses angka dan informasi dalam format tabel/grafis, berpikir lateral, dan memahami hubungan logis antara kata dan konsep untuk mengambil kesimpulan dari data penting. Dengan menguji kemampuan mental umum, para tenaga ahli di bidang akuisisi talenta dapat menemukan talenta “berpotensi tinggi tetapi masih membutuhkan senjata tambahan” berupa keterampilan yang diperlukan untuk berkembang di tempat kerja. 

Manajer perekrutan dan pemberi kerja dapat melaksanakan Tes Kemampuan Mental Umum secara online untuk menyaring dan memilih kandidat sebelum merekrut mereka. Tes ini sangat berguna dalam menilai tingkat fungsi kognitif individu dalam berbagai kompetensi, seperti penalaran abstrak, penalaran numerik, dan penalaran verbal. 

Beberapa profil penting yang dapat dievaluasi menggunakan tes ini antara lain 

• Tenaga ahli di berbagai posisi penting di semua tingkat pekerjaan 

• Kontributor individu  

• Manajemen tingkat menengah dan senior di seluruh industri  

• Jumlah pertanyaan - 34 pertanyaan 

• Durasi - 60 menit 

Ikhtisar 

Pemberi kerja menggunakan Tes Kemampuan Mental Umum (GMA) dalam proses rekrutmen dan seleksi mereka untuk mencari kandidat berpotensi tinggi dengan kemampuan kognitif yang luar biasa, seperti kemampuan berpikir kritis, melakukan dekonstruksi, dan memecahkan masalah. Tes bakat ini telah terstandardisasi dan terdiri dari beberapa bagian yang dapat dinilai secara konsisten dan akurat serta dilaksanakan dengan cepat dan efektif, sehingga mengurangi biaya operasional dan menghemat waktu. 

Tes Kemampuan Mental Umum ini menilai kemampuan kognitif dan potensi individu untuk berkembang dalam berbagai pekerjaan. Tes ini juga dapat mempermudah proses perekrutan dengan memfokuskan upaya dan sumber daya pada talenta terbaik. Selain itu, pemberi kerja dapat meningkatkan hasil positif terhadap kinerja organisasi, seperti produktivitas dan inovasi dengan merekrut kandidat yang memiliki kemampuan mental yang kuat. 

Alih-alih keterampilan dan pengetahuan spesifik kandidat, tes ini cenderung memberikan gambaran tentang potensi kognitif individu secara lebih jelas dengan mengukur kemampuan kognitif, seperti penalaran abstrak, penalaran numerik, dan penalaran verbal. 

Berikut merupakan beberapa alasan lain mengapa pemberi kerja menganggap tes GMA sangat penting untuk proses penilaian talenta mereka: 

• Membantu mengenali kandidat berkinerja tinggi: Tes Kemampuan Mental ini dapat membantu mengidentifikasi kandidat yang berpotensi memiliki kinerja baik dan unggul dalam menjalankan pekerjaan mereka dalam jangka panjang, sehingga memberikan pencapaian bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan. 

• Membantu memastikan transparansi dengan meminimalkan bias dalam evaluasi: Tes Kemampuan Mental Umum ini bersifat objektif dan telah terstandardisasi. Hal ini dapat membantu menghindari bias dalam proses perekrutan dan memastikan bahwa para kandidat dievaluasi berdasarkan kemampuan mereka, bukan berdasarkan aspek kredensialnya. 

• Membantu mencapai tujuan pengembangan karier: Tes Kemampuan Mental ini dapat membantu mengidentifikasi bidang spesifik kandidat yang mungkin memerlukan pelatihan atau pengembangan lebih lanjut, sehingga pemberi kerja dapat memastikan para kandidat tersebut memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan mereka. 

• Membantu meningkatkan dinamika tim: Menyeleksi pelamar berdasarkan kemampuan mental umum mereka dapat membantu pemberi kerja membentuk tim yang beragam dan seimbang, yang dapat berkontribusi dalam pembentukan tim kolaboratif yang lebih baik dengan dinamika tim yang lebih unggul.  

Hal ini karena menerapkan Tes GMA dapat meningkatkan kemungkinan untuk menemukan pelamar dengan kemampuan kognitif yang beragam. Selain itu, tes ini mengukur berbagai kemampuan kognitif. Dengan mengukur keterampilan kandidat, pemberi kerja dapat menentukan talenta dengan kemampuan intelektual khas yang dirasa penting untuk pekerjaan tersebut. 

• Membantu meningkatkan keselamatan di tempat kerja: Kandidat yang mendapatkan skor tinggi dalam tes kemampuan mental umum cenderung mematuhi pedoman keselamatan dan menunjukkan pengambilan keputusan yang lebih baik di bawah tekanan, sehingga mereka dapat membantu meningkatkan keselamatan di tempat kerja. Sebagai contoh, individu dengan kemampuan mental yang tinggi mungkin mampu mengenali potensi bahaya terhadap keselamatan dengan cepat dan meresponsnya secara tepat.  

Selain itu, karyawan yang memiliki kinerja baik dalam penilaian ini kemungkinan memiliki kemampuan berpikir kritis dan analitis yang kuat, yang dapat membantu mereka mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko di tempat kerja. Mereka juga berpotensi memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menyesuaikan diri dengan skenario yang tidak terduga dan membuat keputusan rasional di bawah tekanan, di mana hal tersebut diperlukan untuk memastikan lingkungan kerja yang aman.